Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

SETELAH KAESANG: JALAN BARU POLITIK INDONESIA

Bila kita mencermati pidato Kaesang setelah dikukuhkan sebagai Ketum PSI, maka peta jalan politik Indonesia akan berubah. Kaesang mencerminkan pemimpin muda yang santai, tidak konservatif, tidak feodal dan tidak formalistik. Oleh: Ragil Nugroho (Pengumpul Koper ) Pada usia 20 tahun, Semaoen menjadi ketua partai. Bila diukur sekarang, ia masih belia. Bila diukur dari kerja-kerja organisasi, ia sudah tertempa. Saat usianya 14 tahun, ia sudah bergabung dengan Serikat Islam. Lantas menjadi bagian ISDV hingga menjadi Ketua Partai Komunis Indonesia yang pertama. Jadi, usia muda bukan penghalang seseorang menjadi ketua partai. Munculnya Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan kejadian yang biasa. Di masa lampau, ketua partai relatif masih muda usianya. Seperti Semaoen contohnya. Fidel Castro memimpin revolusi bersenjata usia 33 tahun. Itu bukan penghalang, malah berdampak positif karena vitalitas yang dimiliki.  Saat ini, munculnya tokoh-tokoh muda dal

KEDIKTATORAN PDIP (Tanggapan untuk Airlangga Pribadi)

"Airlangga Pribadi memang sedang melempar kotoran ke wajahnya sendiri. Sok sebagai seorang psikolog ia mengatakan ada split personality dalam tubuh PSI. Padahal terpampang jelas bahwa yang mengalami spit personality justru partai yang dipujanya, memakai embel-embel kata demokrasi tetapi tunduk patuh kepada segala kehendak Megawati." Oleh: Ragil Nugroho (Pencemooh Berhati Lembut) Ada bangkai Banteng di pelupuk mata tak tampak, PSI di seberang samudera tampak. Itulah istilah yang pas untuk Airlangga Pribadi. Sebagai pendukung fanatik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ia tak melihat bangkai Banteng di depan matanya. Airlangga Pribadi merupakan  intelektual tukang yang memposisikan diri sebagai tukang gebuk rival politik PDIP dengan berbungkus pengetahuan. Tentu saja hal ini memalukan bagi Universitas Airlangga. Rupanya ada kemajuan di PDIP. Kalau sebelumnya menggebuk PSI lewat simpatisan-simpatisan seperti Deddy Sitorus, Panda Nababan, dan lain-lain, sekarang sudah m